Otak Kanan Dulu, Baru Otak Kiri
13 tahun yang lalu
Hem...., makin lama rumah makin keliatan luas. Bukan karna rumah diperluas (hehe...), tapi karna barang-barang sebagian udah dicicil diangkutin ke rumah baru.
Dan semakin banyak barang yang diangkat setiap harinya..., aku making ngerasa ngenes!!
Kalau saja rumah yang aku tempati saat ini bukan rumah dinas...,
Terlalu banyak kenangan yang terukir di rumah ini....., di komplek ini...
Terlalu banyak kisah yang tercipta dalam keseharian..
Dan rumah ini telah menjadi saksi dari segala macam peristiwa yang terjadi dalam hidupku
Segala kepahitan, segala getir, segala tawa, tangis, bahagia....
Meski bisu..., rumah ini adalah bagian dari sejarah hidupku.
Entah kenapa..., tapi aku merasa rumah ini juga ikut merasakan sendu...
Di komplek perumahan ini..., aku melewatkan masa kecilku yg penuh keceriaan
Bersama sahabat-sahabat sejatiku yang akhirnya..., sama sepertiku, satu per satu harus meninggalkan aku. Pindah dari lingkungan yang ceria ini...
Di rumah ini..., aku belajar segala hal.
Dari merasakan kegembiraan bermain bersama kawan...
Kebanggaan ketika mendapatkan satu per satu piala prestasi-prestasiku..
Kesedihan ketika dirundung masalah..
Dan kepahitan..., menjadi saksi suatu hal yang membuat aku trauma sampai detik ini.
Semua...., semuanya...
Sehabis maghrib,
Aku mulai membongkar isi meja belajar, dan rak-rak buku. Menyisihkan barang-barang yang disimpan dan yang tak diperlukan lagi. Hem..., terasa semakin berat. Apalagi saat aku melihat kembali buku-buku harianku yang bertumpuk2, yang jumlahnya lebih dari 20 buku (awal hobi menulisku...). Di buku-buku itulah.., kugoreskan segala peristiwa yang terekam dalam memoriku. Saat-saat bahagia dan saat-saat terberatku. Saat-saat kejatuhanku dan saat-saat gemilangku. Segala perasaan yang aku rasakan tentang banyak hal. Semua buku harian itu adalah sesuatu yang amat sangat privat buatku. Saking privat dan pentingnya..., hanya buku-buku hariankulah yang aku bungkus dengan kertas koran sebelum diikat.
Satu lagi yang aku perlakukan istimewa walaupun tidak seistimewa buku harianku, yaitu buku-buku bacaanku tersayang yang jumlahnya lebih dari 100. Aku mengelap semua buku-buku itu sebelum ditali. Buku-buku itu juga punya kenangan tersendiri... Dari komik-komik yang membuatku menjadi kutu buku. Kemudian buku-buku islam pertamaku..., buku-buku hadiah dari kawan-kawan dan kakak..., dan yang lainnya.
Saat pekerjaan selesai..., aku merasa sedih lagi. Hampir meneteskan air mata.
Benar-benar berat rasanya membayangkan aku harus meninggalkan rumah ini..., apalagi kamarku ini yang selalu menjadi saksi dari setiap hal yang aku lakukan.
Oh, tidaaaaakk!!!!
Semakin mengenang..., semakin sesak di dada...
Hem..., tapi
Aku percaya..., pasti Allah akan memberikan yang terbaik bagiku.
Meskipun berat..., tapi mau nggak mau aku harus pindah..
Semoga di tempatku yang baru nanti.., Allah melimpahkan segala rahmat, hidayah, kasih sayang, dan kebahagiaan-Nya bagi keluargaku...amiin...amiin...amiin...!
I'LL ALWAYS MEMORIZE YOU..., MY HOME SWEET HOME..!!
Dan semakin banyak barang yang diangkat setiap harinya..., aku making ngerasa ngenes!!
Kalau saja rumah yang aku tempati saat ini bukan rumah dinas...,
Terlalu banyak kenangan yang terukir di rumah ini....., di komplek ini...
Terlalu banyak kisah yang tercipta dalam keseharian..
Dan rumah ini telah menjadi saksi dari segala macam peristiwa yang terjadi dalam hidupku
Segala kepahitan, segala getir, segala tawa, tangis, bahagia....
Meski bisu..., rumah ini adalah bagian dari sejarah hidupku.
Entah kenapa..., tapi aku merasa rumah ini juga ikut merasakan sendu...
Di komplek perumahan ini..., aku melewatkan masa kecilku yg penuh keceriaan
Bersama sahabat-sahabat sejatiku yang akhirnya..., sama sepertiku, satu per satu harus meninggalkan aku. Pindah dari lingkungan yang ceria ini...
Di rumah ini..., aku belajar segala hal.
Dari merasakan kegembiraan bermain bersama kawan...
Kebanggaan ketika mendapatkan satu per satu piala prestasi-prestasiku..
Kesedihan ketika dirundung masalah..
Dan kepahitan..., menjadi saksi suatu hal yang membuat aku trauma sampai detik ini.
Semua...., semuanya...
Sehabis maghrib,
Aku mulai membongkar isi meja belajar, dan rak-rak buku. Menyisihkan barang-barang yang disimpan dan yang tak diperlukan lagi. Hem..., terasa semakin berat. Apalagi saat aku melihat kembali buku-buku harianku yang bertumpuk2, yang jumlahnya lebih dari 20 buku (awal hobi menulisku...). Di buku-buku itulah.., kugoreskan segala peristiwa yang terekam dalam memoriku. Saat-saat bahagia dan saat-saat terberatku. Saat-saat kejatuhanku dan saat-saat gemilangku. Segala perasaan yang aku rasakan tentang banyak hal. Semua buku harian itu adalah sesuatu yang amat sangat privat buatku. Saking privat dan pentingnya..., hanya buku-buku hariankulah yang aku bungkus dengan kertas koran sebelum diikat.
Satu lagi yang aku perlakukan istimewa walaupun tidak seistimewa buku harianku, yaitu buku-buku bacaanku tersayang yang jumlahnya lebih dari 100. Aku mengelap semua buku-buku itu sebelum ditali. Buku-buku itu juga punya kenangan tersendiri... Dari komik-komik yang membuatku menjadi kutu buku. Kemudian buku-buku islam pertamaku..., buku-buku hadiah dari kawan-kawan dan kakak..., dan yang lainnya.
Saat pekerjaan selesai..., aku merasa sedih lagi. Hampir meneteskan air mata.
Benar-benar berat rasanya membayangkan aku harus meninggalkan rumah ini..., apalagi kamarku ini yang selalu menjadi saksi dari setiap hal yang aku lakukan.
Oh, tidaaaaakk!!!!
Semakin mengenang..., semakin sesak di dada...
Hem..., tapi
Aku percaya..., pasti Allah akan memberikan yang terbaik bagiku.
Meskipun berat..., tapi mau nggak mau aku harus pindah..
Semoga di tempatku yang baru nanti.., Allah melimpahkan segala rahmat, hidayah, kasih sayang, dan kebahagiaan-Nya bagi keluargaku...amiin...amiin...amiin...!
I'LL ALWAYS MEMORIZE YOU..., MY HOME SWEET HOME..!!
